Rabu, 08 Januari 2014

Sejarah, Misteri, dan Rahasia Geisha Jepang

Geisha.
Oh … itu wanita penghibur dari Jepang dengan wajah putih tembok, bibir merah cabe, bersanggul besar dan mengenakan kimono. Begitu mungkin imajinasi yang terbentuk di benak kita jika mendengar kata geisha. Pemahaman yang sama sekali tidak salah, hanya mungkin agak terlalu ‘simpel’. Geisha bukan sekedar wanita penghibur, mereka bukan sekedarprostitute, tetapi lebih dari itu.
Lebih dari sekedar prostitute?
Untuk menjadi geisha,  seorang gadis harus menjalani latihan bertahun- tahun di okiya (rumah geisha), dengan biaya yang sangat mahal. Seorang geisha harus pandai memainkan alat musik tradisional Jepang, yaitu Shamisen, piawai menari, menguasai sastra, dan memiliki pengetahuan luas sehingga bisa diajak berbicara apa saja. Geisha juga harus berperilaku lemah lembut, sopan, dan memikat hati.
Memikat hati siapa? Para pria pelanggannya, of course …
Keberadaan geisha dalam struktur kehidupan Jepang sudah berlangsung selama 400 tahun. Pada suatu masa dalam sejarah negeri Sakura ini, geisha memiliki posisi yang demikian penting dan tinggi, meskipun kini mereka hampir punah terlibas zaman …

IMG_1349
Geisha, mereka begitu populer, tetapi kehidupan mereka sesungguhnya, terselimut rapat dalam rahasia …
Adalah Arthur Golden, seorang penulis Amerika yang tersihir oleh tradisi misterius geisha. Ia menghabiskan waktu 10 tahun untuk melakukan riset tentang kehidupan geisha, yang kemudian divisualkan dalam bentuk film dokumenter yang sangat memikat oleh BBC.
Jauh dari kehidupan sehari-hari, geisha adalah golongan elit. Bagi kebanyakan orang, tidak terlalu mudah untuk melihat geisha. Mereka menjadi simbol yang dipuja dan merupakan salah satu bagian terpenting dalam budaya Jepang. Geisha sendiri berarti ‘seniman’.
Geisha pertama kali muncul pada tahun 1600-an. Pada masa itu, pusat pemerintahan Jepang berada di kota Edo, yang sekarang dikenal dengan nama Tokyo, dengan Shogun sebagai penguasa penuh. Pada awalnya, geisha adalah laki-laki. Mereka menari dan menyanyi untuk menghibur para tamu. Namun kemudian, geisha laki-laki digantikan oleh geisha perempuan, dan hingga sekarang semua geisha adalah perempuan.

IMG_1395
Geisha dilatih untuk menyenangkan tamu. Mereka juga harus menutup mulut rapat-rapat, tidak boleh membocorkan apa pun yang pernah dibicarakan tamu.
Pada tahun 1779 geisha diakui sebagai sebuah profesi. Pemerintah kemudian membentuk Kenban untuk mengawasi mereka, mencegah geisha menjadi pelacur. Geisha bertugas menghibur tamu dalam pesta, tetapi tidak melacurkan diri secara bebas. Untuk itu, Kenban mengeluarkan peraturan yang mengharuskan geisha diantar pergi dan pulang dari pesta, agar mereka tidak ‘berbelok di jalan’.
Bagaimana perjalanan seorang perempuan hingga menjadi geisha?
Kyoto adalah pusat keberadaan geisha. Di Kyoto terdapat wilayah yang disebut Gion, yang merupakan tempat gadis-gadis muda mengawali karier sebagai geisha. Gadis-gadis kecil berumur 7 atau 8 tahun mulai dididik disini, dan selama bertahun-tahun mereka dilatih oleh guru geisha, belajar bahasa, memainkan alat musik  Shamisen, menari, dan sebagainya. Murid dari Gion disebut Maiko. Biaya pendidikan geisha, serta biaya untuk membeli kimono dan perlengkapan lainnya, mencapai 500.000 $US.
Para geisha tinggal di okiya (rumah geisha) yang dipimpin oleh ‘Ibu Geisha’. Hubungan di antara sesama geisha sangat erat, seringkali melebihi kedekatan hubungan dengan keluarga sendiri. Geisha-geisha yang masih muda memiliki ‘kakak geisha’ yang membimbing mereka untuk menjadi geisha sempurna.
Pada suatu masa, terdapat seorang geisha berwarga negara Amerika, bernama Liza Dalby.Ini adalah suatu pengecualian yang luar biasa, karena semua geisha adalah orang Jepang. Pada awalnya, Liza mempelajari geisha untuk gelar doktornya. Ia tinggal bersama para geisha, dan begitu terpesona pada dunia ini sehingga akhirnya memutuskan untuk menjadi geisha. Seorang geisha bermata biru, selalu membuat para tamu terkejut. Liza memiliki kualifikasi yang sangat bagus sebagai geisha, dan lama sesudah ia meninggalkan dunia ini, ia masih selalu mengenang kehidupan para geisha dengan penuh cinta.

IMG_1376
Liza Dalby, melakukan penelitian doktor tentang geisha, sebelum akhirnya menjadi geisha
Dalam kehidupan geisha dikenal adanya mizuage, yaitu menjual kegadisan pada penawar tertinggi, yang berlangsung sejak tahun 1930-an. Harga tertinggi yang pernah dicapai dalam mizuage adalah 850.000 dolar ! Mizuage ini seringkali menjadi peristiwa traumatis bagi seorang geisha.
Riasan seorang geisha sangat khas. Wajah disaput bedak putih tebal, separuh bibir dicat dengan warna merah tua. Yang menarik, pada leher bagian belakang, di batas anak rambut, kulit sengaja tidak dibedaki, sehingga memperlihatkan kulit asli sang geisha. Hal ini dilakukan untuk menggambarkan ketelanjangan yang sensual. Paling tidak, begitulah menurut selera lelaki Jepang …

IMG_1441
IMG_1442

Benda paling berharga bagi seorang geisha adalah kimono, karena kimono yang bagus sangat mahal, dan mereka harus selalu mengenakan busana itu. Warna kimono dipilih sesuai dengan musim : hitam untuk awal tahun dan hari-hari penting, pink untuk musim semi, jingga untuk musim gugur, dan hijau untuk musim dingin. Sanggul geisha ditata seminggu sekali oleh penata rambut profesional yang sudah berpengalaman selama puluhan tahun. Agar tatanan rambut tidak rusak, geisha tidur dengan leher disangga balok kayu. Jika keluar rumah, geisha mengenakan bakiak tinggi, agar kimononya tidak kotor.
Geisha berbeda dengan pelacur, dan hal ini tampak pada cara mereka berpakaian. Pelacur mengikat obinya di depan, sedangkan obi geisha diikat di belakang. Karena diikat di depan, pelacur dengan mudah akan mengenakan obinya kembali setelah dibuka. Sedangkan geisha, karena obinya diikat di belakang, mereka tidak bisa setiap saat membuka dan mengikatnya kembali, karena untuk mengikat obi di belakang membutuhkan bantuan juru riasnya.

IMG_1448
Tiga orang geisha berjalan di Kyoto. Agar tampil sempurna, mereka membutuhkan waktu berjam-jam untuk merias diri dan mengenakan kimono.
IMG_1471
Kimono yang ketat membuat mereka harus berjalan dengan langkah kecil-kecil. Dengan bakiak tinggi, sungguh tidak mudah …
Dalam tradisi masyarakat Jepang, sangat jarang seorang suami bercengkerama dengan isterinya. Tugas isteri adalah mengatur rumah tangga dan membesarkan anak, sementara suami membayar geisha untuk bersenang-senang. Anehnya, banyak perempuan Jepang justru bangga jika suaminya menjadi pelanggan dan memiliki hubungan dengan seorang geisha. Paling tidak, pengakuan seperti itu keluar dari bibir isteri Profesor Moriya, seorang pelanggan geisha.
“Jika suami menghadapi masalah, atau berurusan dengan orang yang tidak disukainya, dan pikirannya kusut, ia akan pergi menemui geisha. Lalu ia pulang dengan senyum lebar, dan saya ikut tersenyum. Saya bangga suami saya berhubungan dengan geisha, seorang wanita profesional … ” ia berkata.
Wooooh …..

IMG_1500
IMG_1497
Seorang geisha di antara para tamunya
Seorang geisha tidak boleh menikah, tetapi ia bisa memiliki anak dariDanna, pria yang menjadi kekasih dan menanggung biaya hidupnya. Biaya hidup geisha sangat mahal, dan ia dituntut untuk selalu tampil mewah. Di sebuah toko di Gion, harga sebuh tali untuk mengikat obi (ikat pinggang kimono) mencapai 220 $US, sementara harga tas pelengkap kimono mencapai 500 $US. Namun demikian, penghasilan seorang geisha juga cukup besar. Untuk tampil selama 1 jam, tamu harus membayar 500 $US. Mameka, seorang geisha senior, memiliki penghasilan 8000 $US per bulan. Ia memiliki Danna yang kaya raya, yang membelikannya sebuah apartemen mewah seharga 850.000 $US. Mameka menjadi contoh ideal bagi paramaiko, geisha muda di Gion.
Kini, jumlah geisha di Tokyo tinggal sekitar 100 orang. Namun demikian, di pantai Atami, muncul sebuah tempat bernama Hot Spring Geisha, dimana para wanita tuna susila  menyamar sebagai geisha, dan melakukan pertunjukan dengan harga tiket yang sangat murah. Para geisha palsu ini menari dan menyanyi sekedarnya, bahkan rambut mereka pun palsu (semacam wig yang tinggal dipasang di kepala). Dengan membayar 8$US, orang dapat menyaksikan ‘geisha’ Hot Spring menari dan menyanyi. Begitupun, pengunjung puas, dan percaya mereka telah benar-benar menyaksikan geisha.
IMG_1542

Pertunjukan ‘geisha’ di Hot Spring di Atami. Para geisha palsu ini berjumlah sekitar 400 orang, lebih banyak dari geisha asli
Dalam setiap budaya bangsa-bangsa di seluruh dunia, selalu ada perempuan-perempuan yang berprofesi sebagai penghibur pria. Sungguh menyedihkan, tetapi itulah realita yang ada. Posisi laki-laki dan perempuan yang timpang, dimana perempuan menjadi pihak yang tersubordinasi, membuat banyak perempuan berada pada posisi yang tidak berdaya, dan diperdayakan.
Semoga ke depan perempuan di seluruh dunia mampu bangkit dan mensejajarkan dirinya dengan para pria. Bukankah sesungguhnya pria dan wanita adalah sesama manusia yang harus saling menghormati dan menghargai keberadaan masing-masing?



Selasa, 07 Januari 2014

Geisha Facial, Rahasia Cantik Geisha Jepang

Mengapa Geisha di Jepang cantik dan berwajah mulus? Sekarang sudah terbongkar rahasianya, yakni luluran tahi burung. Bahkan Victoria Bekcham dan Tom Cruise pun sering melakukan perawatan ini.

Sekarang luluran semacam ini sedang hype lho. Karena ini rahasia para Geisha, maka sekarang disebut dengan Geisha facial.

The Geisha FacialĀ®, aka Bird Poop Facial, at Shizuka New York Day Spa uses powdered nightingale excrement to brighten and cleanse the skin.
http://asalasah.blogspot.com/2013/01/rahasia-mengapa-geisha-di-jepang-cantik.html
 lava360.com
Geisha facial adalah facial atau perawatan wajah menggunakan kotoran burung. Metode ini diyakini sering digunakan para geisha di masa lalu untuk mempercantik dan memuluskan kulit wajah.

Kotoran burung yang digunakan memang bukanlah sembarang kotoran burung. Jenis burung yang digunakan adalah burung bulbul (nightingale), yang kotorannya dicampur dengan tepung beras dan air. Tekstur tepung beras yang kasar berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati melalui pengelupasan.

Namun, tidak semua kotoran burung bulbul bisa digunakan untuk perawatan wajah ini. Bahan dasar untuk perawatan wajah ini secara khusus diimpor dari peternakan burung bulbul di Jepang, sebagaimana diberitakan Boldsky.
 Nightangle atau burung bul-bul
Burung bulbul ini diternak dan diberi pakan berupa biji oraganik, sehingga kotoran yang dihasilkan seratus persen organik. Kadang kala, burung-burung bulbul yang diternak ini juga diberi pakan ulat bulu.

Kotoran yang dihasilkan belum dapat digunakan secara langsung, karena harus melewati sterilisasi menggunakan sinar UV. Proses ini dilakukan untuk menghilangkan bau tak sedap, dengan membuang kandungan urea dari kotoran. Kotoran yang sudah steril ini lalu diproses menjadi bubuk dan siap dikirim lalu digunakan.


Ada yang berminat mencoba


Mau tahu lagi rahasia cantik para Geisha dan wanita Jepang lainnya?? INTIP DISINI

Simak Rahasia Cantik Wanita Jepang, Patut Dicoba!!

Kecantikan wanita Jepang telah tersohor ke seantero negeri. Siapa sih yang tak ingin seperti mereka? Punya kulit putih dan tubuh langsing. Tidak heran jika banyak wanita ingin tahu rahasia mereka.  Saking penasarannya, editor sebuah majalah wanita ternama, Marie Claire, terbang langsung ke Jepang untuk membongkar rahasia cantik wanita Jepang. Alhasil, rasa penasaran itu akhirnya terpuaskan juga. Ternyata, wanita Jepang punya rahasia cantik yang ekstrem. Rumit memang namun para wanita Jepang sudah melakukannya sejak berabad-abad lalu, lho. Apa saja sih rahasia cantik wanita Jepang? Mari kita lihat sepuluh rahasia cantik wanita Jepang!

Wanita Jepang rata-rata makan sekitar 2.700 kalori per hari. Selain ukuran porsinya jauh lebih kecil, mereka memiliki aturan ketat dalam memilih makanan. Saat wanita di negeri lain tergoda pada iming-iming junk food, mereka lebih memilih makanan tradisional.


Bloodtype Bath adalah salah satu rahasia cantik wanita Jepang. Namanya memang seram namun produk ini sama sekali tak berisi darah. Bloodtype Bath hanyalah sejenis garam mandi yang dibuat sesuai golongan darah manusia.


Bagi wanita Jepang, memiliki tubuh ramping adalah sebuah tuntutan. Mau tahu cara mengecilkan pinggul ala Jepang? J-Body merupakan teknik pijat tradisional untuk mengecilkan pinggang. Meskipun hasilnya sangat memuaskan, kita harus kuat menahan rasa sakit dan nyeri selama proses pemijatan.


Kebanyakan wanita melakukan pengelupasan kulit untuk melawan tanda-tanda penuaan. Sebaliknya, wanita Jepang berpikir bahwa pengelupasan malah akan merusak pelindung kulit. Lapisan kulit luar yang sehat mencegah munculnya masalah seperti kekeringan, peradangan, keriput, dan tanda-tanda penuaan.


Meski terkesan menjijikkan, kotoran burung bulbul memiliki enzim yang dipercaya dapat menyehatkan kulit wanita Jepang. Para Geisha dan pemain kabuki menggunakan ramuan tradisional ini untuk menghapus make-up tebal dan memelihara kelembutan kulit mereka. Benarkah?


Pernah dengar Eye Putti? Eye Putti adalah sejenis lem untuk kelopak mata. Eye Putti merupakan produk make up yang dijual di pasaran Asia Timur. Fungsinya untuk memberi lipatan pada kelopak mata yang sipit.Jadi, operasi kelopak mata bukan satu-satunya jalan untuk mendapatkan mata besar kan?. Apakah ini aman? Selain larut dalam air, lem kelopak mata juga gampang dihapus.


Marshmallow disuntik kolagen? Percaya atau tidak, salah satu produsen  marshmallow di Jepang telah menyuntikkan kolagen ke dalam camilan kenyal itu. Untuk sebungkus marshmallow kolagen, pembeli harus membayar sekitar 200 yen.  Nggak kebayang gimana rasanya!


Selain marshmallow kolagen, wanita Jepang juga mengonsumsi F cup cookie. Konon camilan ini bisa meningkatkan ukuran payudara. Ah...masa? Kue lezat ini memiliki kandungan herba Thai yang diyakini ampuh memperbesar payudara.


Cantik itu butuh kesabaran. Aturan ini telah lama diterapkan oleh para wanita Jepang. Kita sering tergesa-gesa saat menyisir rambut atau memakai krim pelembab. Lain halnya dengan wanita Jepang. Mereka betah berlama-lama di depan cermin. Bahkan, mereka bisa menghabiskan dua jam hanya untuk menyisir rambut.


Krim pemerah puting merupakan salah satu bagian penting dari perawatan tubuh wanita Jepang. Terdengar sangat aneh memang. Kebiasaan membeli krim pemerah puting muncul karena pengaruh anime wanita yang mempunyai puting berwarna merah muda, seperti yang dilansir matadornetwork.com.

Kebanyakan wanita saat ini lebih memilih jalan pintas seperti operasi plastik, implan atau suntik botox. Ingat! Cantik fisik bukanlah segalanya. Banyak kok wanita cerdas yang tidak cantik, malah terlihat lebih cantik daripada wanita dengan tubuh sempurna. Just be yourself!

Mau tahu lagi rahasia cantik para Geisha dan wanita Jepang lainnya?? INTIP DISINI